Jogja: Surga Sarapan!

Posted on

Yogyakarta, kota yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menyimpan segudang pesona kuliner yang menggugah selera. Tak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan budayanya, Jogja juga memanjakan lidah para pelancong dengan berbagai hidangan legendaris yang diwariskan turun-temurun. Mulai dari terbit fajar hingga larut malam, kota ini menawarkan pilihan kuliner yang tak ada habisnya. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah saat sarapan, ketika beragam pilihan menu tradisional dan modern siap memanjakan lidah.

Dari gudeg yang manis, soto ayam kampung yang hangat, bubur ayam yang lezat, hingga pecel pincuk yang khas, semua dapat ditemukan dengan mudah di berbagai sudut kota. Bahkan, tren sarapan di Jogja kini semakin berkembang pesat dengan kehadiran kafe-kafe kreatif dan angkringan yang buka sejak dini hari, menjadikan sarapan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman wisata kuliner di kota ini.

Baik itu sajian khas yang telah melegenda maupun kreasi modern yang inovatif, sarapan di Jogja selalu memiliki cara tersendiri untuk memikat hati para pengunjung. Berikut adalah beberapa rekomendasi kuliner pagi yang menjadi favorit, baik bagi wisatawan maupun warga lokal:

1. Gudeg Pawon: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu

Gudeg Pawon tetap menjadi ikon kuliner sarapan khas Jogja yang tak pernah kehilangan penggemarnya. Gudeg dengan cita rasa manis gurih yang khas, dipadukan dengan sambal krecek pedas yang menggigit, telur pindang yang legit, serta ayam kampung yang gurih, menciptakan perpaduan sempurna untuk memulai hari.

Keistimewaan Gudeg Pawon terletak pada dapurnya yang terbuka, di mana pengunjung dapat menyaksikan langsung proses memasak gudeg dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar. Pemandangan ini menambah daya tarik tersendiri bagi para penikmat kuliner yang ingin merasakan pengalaman otentik.

2. Nasi Pecel Pincuk Ibu Tumirah di Kotagede: Kelezatan Sederhana yang Memikat

Nasi Pecel Pincuk Ibu Tumirah di Kotagede juga tak kalah populer di kalangan pencinta kuliner Jogja. Nasi pecel pincuk tradisional ini menyajikan nasi putih hangat yang ditata di atas daun pisang, kemudian disiram dengan sambal kacang yang kental, gurih, dan sedikit manis. Cita rasa pecel ala Madiun yang khas semakin lengkap dengan sayuran rebus seperti kacang panjang, tauge, bayam, dan daun singkong.

Untuk menambah kenikmatan, tersedia berbagai lauk tambahan seperti gorengan, telur ceplok, tempe bacem, peyek kacang, sate telur puyuh, atau sate usus. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk menyesuaikan isi piring sesuai dengan selera masing-masing. Dengan harga yang terjangkau, berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per porsi, Nasi Pecel Pincuk Ibu Tumirah menjadi pilihan sarapan yang hemat dan mengenyangkan.

3. Bubur Ayam ala Surabaya: Kehangatan di Pagi Hari

Jika Anda mencari alternatif sarapan yang hangat dan mengenyangkan, Bubur Ayam ala Surabaya bisa menjadi pilihan yang tepat. Anda dapat menemukannya di sekitar Malioboro, terutama di warung-warung yang berlokasi di kawasan Jetis, Cokrodiningratan, atau Tentrem. Warung-warung ini biasanya buka sejak pagi dan menawarkan suasana santai dan lokal yang khas.

Bubur ayam ini disajikan dengan kuah kuning atau kaldu kental, mirip dengan gaya Bubur Ayam Surabaya, memberikan rasa gurih yang kaya dan hangat. Toppingnya pun melimpah, seperti suwiran ayam, cakwe renyah, bawang goreng, kacang, dan daun seledri. Selain itu, sering kali dilengkapi dengan pelengkap seperti telur puyuh, sate usus, atau telur bebek setengah matang, sesuai dengan selera pelanggan. Dengan harga yang bersahabat, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 18.000 per porsi, bubur ayam ini ideal untuk sarapan hemat di Jogja.

4. Soto Lamongan Pak Narto: Cita Rasa Jawa Timur di Kota Pelajar

Soto Lamongan Pak Narto adalah destinasi kuliner pagi yang wajib dicoba saat berada di Jogja. Soto hangat dengan kuah kaya rasa, taburan koya khas Lamongan yang gurih, serta gorengan tempe dan ceker renyah menjadi daya tarik utama dari warung soto ini.

Selain rasanya yang lezat, Soto Lamongan Pak Narto juga menawarkan pelayanan yang cepat dan harga yang bersahabat, menjadikannya pilihan ideal untuk sarapan maupun makan siang. Warung soto ini cocok bagi mahasiswa, pekerja, maupun wisatawan yang mencari cita rasa Jawa Timur di kota pelajar.

5. Bakmi Jawa Kadin (Mbah Hj. Karto): Kelezatan Klasik yang Melegenda

Bakmi Jawa Kadin hadir sebagai ikon kuliner legendaris di Yogyakarta, menawarkan pengalaman menyantap bakmi Jawa otentik sejak era 1940-an. Dengan cita rasa yang kaya rempah, tekstur mie yang lembut, pilihan topping yang lengkap, serta suasana nostalgia yang kental, Bakmi Jawa Kadin akan membawa Anda kembali ke masa lalu.

Bakmi Jawa ini disajikan dengan telur bebek, kelapa goreng, kubis, daun bawang, bawang goreng, dan aroma smoky khas hasil memasak menggunakan anglo atau bangku arang. Semua disajikan dalam ruang makan tradisional yang dihiasi dengan gerobak anglo yang berjejer rapi. Dengan harga yang dimulai dari Rp 11.000, Bakmi Jawa Kadin cocok bagi Anda yang ingin menikmati kuliner klasik khas Jogja dengan harga yang bersahabat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *