Mawaddah Warahmah: Siswi SLBN Kandangan HSS Bersinar di Kuliner Internasional

Posted on

Kebanggaan Indonesia: Siswi SLB Kandangan Raih Medali Perak di Kompetisi Kuliner Internasional

Mawaddah Warahmah, seorang siswi kelas X dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia berhasil meraih medali perak dalam ajang kuliner bergengsi, The 14th Salon Culinaire 2025.

Kompetisi Salon Culinaire, yang merupakan kolaborasi antara Association of Culinary Professionals Indonesia, World Association of Chefs Societies, dan Indonesia Pastry dan Bakery Society, diadakan pada tanggal 22 – 25 Juli 2025 di Jakarta International Expo (JiExpo), Kemayoran, Jakarta Utara. Ajang ini menjadi wadah bagi para profesional dan talenta muda di bidang kuliner untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka.

Rahma, panggilan akrab siswi berprestasi ini, berkompetisi di kategori fondant cake figure. Dengan karya buatannya yang menggambarkan sosok kurcaci dan kura-kura, ia berhasil meraih nilai 88, hanya terpaut dua poin dari peraih medali emas. Dalam kategori tersebut, Rahma berhasil mencatatkan nilai tertinggi di antara seluruh peserta. Sungguh pencapaian yang luar biasa!

Yang lebih membanggakan, kompetisi ini tidak hanya diikuti oleh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tetapi juga terbuka untuk umum dari seluruh Indonesia dan berbagai negara. Keberhasilan Rahma menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi dan bersaing di tingkat internasional.

Semangat Pantang Menyerah dari Anak Istimewa

Rahma adalah seorang anak tunarungu yang memiliki semangat belajar dan berkarya yang tinggi. Dengan didampingi oleh guru-guru SLBN Kandangan, Nafisah dan Fitria, Rahma mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi yang diraih. Ia juga merasa senang bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia dan dunia, serta para chef internasional.

“Saya ingin terus belajar dan tetap semangat, serta menjadi lebih baik lagi di dunia kuliner ini,” ujarnya dengan antusias. Rahma bahkan berkesempatan bertemu dengan Presiden ACP, yang semakin memotivasinya untuk terus mengembangkan diri.

Rahma memiliki harapan besar agar ia dan teman-teman disabilitas lainnya dapat memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di berbagai sektor, seperti masyarakat pada umumnya. Ia juga bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di bidang kuliner atau menjadi seorang chef profesional.

Tantangan dan Harapan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Guru pendamping Rahma, Nafisah, mengungkapkan bahwa harapan anak-anak disabilitas pada umumnya sama dengan masyarakat lainnya, yaitu ingin bekerja setelah lulus sekolah. Namun, peluang dan lingkungan kerja bagi tunarungu saat ini masih cukup terbatas. Hal ini menjadi perhatian khusus yang diharapkan dapat diatasi agar anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkontribusi dalam masyarakat.

Meskipun Fitria bukan guru tunarungu wicara dan tidak bisa berbahasa isyarat, ia mampu berkomunikasi dengan lancar dengan Rahma selama kompetisi. Keduanya bekerja sama dengan baik, baik saat perlombaan maupun saat pembinaan di sekolah dan di Jakarta. Hal ini membuktikan bahwa dengan kemauan dan usaha, komunikasi yang efektif dapat terjalin meskipun terdapat perbedaan.

Fitria menambahkan bahwa Rahma adalah anak yang pandai, baik dalam bidang akademik maupun olahraga. Ia dikenal sebagai anak yang teliti dan memiliki keinginan kuat untuk belajar, meskipun berasal dari keluarga yang sederhana.

Dukungan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Pihak sekolah berharap agar pemerintah dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk terus tumbuh dan berkembang di berbagai industri. Prestasi Rahma menjadi bukti bahwa semangat, bakat, dan kerja keras dapat mengalahkan keterbatasan dan memungkinkan mereka untuk bersaing secara setara, bahkan unggul, di tengah persaingan yang terbuka.

Kisah inspiratif Rahma ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi yang luar biasa. Dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, mereka dapat meraih impian dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Lebih Jauh Tentang Salon Culinaire

Salon Culinaire bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga platform untuk:

  • Pertukaran Pengetahuan: Para peserta dapat belajar dari para profesional kuliner terkemuka dan mengembangkan keterampilan mereka.
  • Inovasi Kuliner: Kompetisi ini mendorong para peserta untuk menciptakan hidangan-hidangan baru yang inovatif dan kreatif.
  • Promosi Kuliner Indonesia: Ajang ini menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia internasional.
  • Pengembangan Industri Kuliner: Salon Culinaire berkontribusi pada pengembangan industri kuliner di Indonesia, baik dari segi sumber daya manusia maupun kualitas produk.

Keberhasilan Rahma di Salon Culinaire 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus, untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita mereka. Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari berbagai pihak, mereka dapat mencapai kesuksesan dan mengharumkan nama bangsa.