Makanan Indonesia Jadi Sorotan di Inggris, Diaspora dan Warga Lokal Berebut Mencicipi

Posted on

Popularitas Kuliner Indonesia di Inggris

Kuliner Indonesia kini sedang naik daun di Inggris. Tidak hanya menjadi tren sesaat, fenomena ini menunjukkan bahwa masakan khas Nusantara mulai menarik perhatian warga lokal dan menjadi bagian penting dari kehidupan diaspora Indonesia di negara Ratu Elizabeth. Fenomena ini terasa semakin kuat di berbagai kota di Inggris, terutama di London, tempat makanan seperti nasi goreng, rendang, sate ayam, hingga klepon mulai dikenal dan dicari oleh masyarakat setempat.

Tidak hanya para penggemar kuliner yang tertarik, bahkan para penggemar sepak bola pun mulai mengenal cita rasa Indonesia melalui figur-figur publik keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa. Ini menunjukkan bahwa makanan bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya dan mempererat hubungan antar bangsa.

Dukungan Bisnis Besar dari Indonesia

Perkembangan ini tidak terjadi begitu saja. Salah satu pemicu utamanya adalah langkah strategis dari PT Mapa Kreatif Indonesia (MKI) yang resmi mengakuisisi 40 persen saham Luminous Future, sebuah perusahaan kuliner berbasis di Greenford, London. Menurut Hedy Carina Nindita, Komisaris Utama MKI, akuisisi ini merupakan bagian dari misi besar untuk membawa kuliner Indonesia menembus pasar internasional.

“Kami ingin membawa kekayaan rasa Indonesia ke panggung internasional dan menjangkau masyarakat multikultural di Inggris,” ujar Hedy. Langkah ini dinilai sebagai bentuk diplomasi budaya yang elegan dan efektif. Selain memperluas pasar produk Indonesia, ini juga menjadi cara untuk memperkenalkan warisan kuliner Nusantara kepada dunia.

Direktur Luminous Future, Vikramkumar Kanubhai Patel, menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai kuliner Indonesia memiliki cita rasa unik yang sesuai dengan selera warga Inggris, terlebih di tengah meningkatnya tren makanan Asia. “Ini saat yang tepat untuk menyuguhkan masakan Indonesia yang autentik ke tengah masyarakat Inggris,” ujarnya.

Patel menyebut bahwa banyak pengunjung lokal tertarik mencoba menu khas Indonesia karena aromanya yang kuat dan kombinasi rasa yang kompleks. Ia juga melihat potensi besar di segmen vegetarian dan vegan berbasis rempah tradisional Indonesia.

Peran Diaspora Indonesia

Selain faktor bisnis, diaspora Indonesia turut menjadi motor penggerak berkembangnya kuliner Nusantara di Inggris. Banyak dari mereka yang membuka restoran kecil, katering, atau bahkan aktif memperkenalkan makanan khas ke lingkungan sekitar. Mereka tidak hanya menjual makanan, tetapi juga membawa narasi budaya, identitas, dan kenangan kampung halaman ke meja makan masyarakat Inggris.

Figur publik asal Indonesia yang berkarier di Inggris juga ikut berperan dalam mempopulerkan makanan Indonesia. Dalam sebuah podcast bersama Thom Haye, striker Timnas Indonesia Ole Romeny mengaku kerap berburu makanan Indonesia di Inggris bersama Marselino Ferdinan, rekan satu timnya di Oxford United. “Aku suka nasi goreng. Mungkin itu klise, tapi aku benar-benar menyukainya,” kata Romeny penuh semangat.

Ole yang memiliki darah keturunan Medan itu menyebut makanan sebagai bagian dari identitas budayanya. Ia sering membagikan momen makan di restoran Indonesia di media sosial, yang langsung mendapat sambutan hangat dari netizen lokal dan diaspora.

Kuliner Sebagai Alat Diplomasi Budaya

Fenomena ini menunjukkan bahwa makanan bisa menjadi alat yang kuat dalam memperkenalkan budaya dan mempererat hubungan antar bangsa. Dengan kombinasi strategi bisnis, kekuatan komunitas diaspora, dan pengaruh figur publik, kuliner Indonesia perlahan namun pasti merambah selera global.

Dari nasi goreng hingga rendang, dari usaha kecil hingga kolaborasi perusahaan lintas negara—semuanya menjadi bagian dari perjalanan besar mengenalkan Indonesia lewat rasa. Makanan bukan hanya sekadar makanan, tapi juga cerita, tradisi, dan identitas yang ingin disampaikan kepada dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *